Stunting masih menjadi tantangan serius di berbagai daerah, termasuk di Kabupaten Toraja Utara. Pemerintah pusat telah menetapkan target prevalensi stunting nasional turun menjadi 18,6 persen pada 2025, sementara untuk Sulawesi Selatan ditargetkan 16,4 persen.
Menindaklanjuti target tersebut, Pemerintah Kabupaten Toraja Utara melalui Dinas DP3AP2KB menggelar Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) di Aula Perpustakaan Daerah, Senin (29/9/2025).
Wakil Bupati Toraja Utara sekaligus Ketua TPPS, Andrew B. Silambi, S.Ak., M.AB menegaskan pentingnya kerja sama lintas sektor dalam menekan angka stunting, khususnya pada kelompok 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).
“Ada beberapa hal yang harus kita dorong, yaitu memperkuat koordinasi dari kabupaten hingga desa, mengoptimalkan intervensi kesehatan, pendidikan, sanitasi, pangan, dan perlindungan sosial, memanfaatkan dana desa lebih tepat sasaran, serta melibatkan PKK, Dharma Wanita, organisasi masyarakat, tokoh agama, dan dunia usaha,” jelasnya.
Senada dengan itu, Kepala DP3AP2KB Toraja Utara, dr. Lina Rombe, menekankan bahwa kolaborasi harus berjalan hingga tingkat lapangan.
“Peran puskesmas, pemerintah kecamatan, PKK, dan tokoh masyarakat sangat penting untuk memaksimalkan inovasi yang sudah ada, agar percepatan penurunan stunting benar-benar tercapai,” katanya.
Rapat koordinasi ini dihadiri unsur pimpinan DPRD Toraja Utara, Forkopimda, jajaran perangkat daerah, camat se-Kabupaten Toraja Utara, Ketua TP-PKK, Ketua Dharma Wanita, Kepala BPS Toraja Utara, serta mitra pembangunan dan organisasi profesi.
Diskominfo-SP -2025